Kemampuan
berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca
yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitik,kritis dan
reflektif. Akan tetapi, pembelajaran di sekolah saat ini belum mampu mewujudkan
hal tersebut. Fakta menunjukkan bahwa pemahaman membaca peserta didik Indonesia
pada tingakat sekolah menengah tertinggal jauh di bawah negara-negara lain.
Gerakan
literasi merupakan gerakan membaca buku dan menulis yang dimulai dari tingat SD
sampai SMA. Program ini mulai dirintis
sejak tahun 2012 untuk meningkatkan minat membaca dan menulis bagi para siswa.
Para pioneernya adalah guru-guru yang mengikuti pelatihan “Workshop Perintis Komunitas Literasi Sekolah
Jenjang SD dan SMP” dipangggil oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Gerakan literasi sekolah di SMP Negeri 2
Kotabaru dilaksanakan berdasarkan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Karawang yang mengirimkan para perintis yang terdiri dari kepala
sekolah dan seorang guru mengikuti Work Shop di Lembang Kabupaten Bandung
Barat. Kegiatan Work Shop tersebut dilaksanakan dari tanggal 27 sampai 29 Juli
2016.
Untuk selanjutnya gerakan literasi
sekolah di SMP Negeri 2 Kotabaru dikembangkan dengan melibatkan guru, yang
disatukan dengan program ekstrakulikuler. Setiap guru membimbing siswa
asuhannya sebanyak 8 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang.
Selain hal tersebut di atas program yang
dikembangkan di SMP Negeri 2 Kotabaru adalah gerakan wajib membaca satu judul
buku perminggu yang dibimbing langsung oleh guru bahasa Indonesia. Setiap siswa
diwajibkan membaca satu judul buku setiap minggunya dengan meminjamnya dari
perpustakaan. Buku tersebut direviu oleh siswa sebelum dikembalikan lagi ke
perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar